Real Madrid tengah menghadapi situasi rumit terkait masa depan Vinicius Junior, seiring terhentinya pembicaraan perpanjangan kontrak sang penyerang. Kontrak Vinicius masih berlaku hingga 2027, namun dinamika internal mulai berubah setelah performanya menurun tajam pada musim 2025–2026. Kondisi tersebut membuat proses negosiasi berjalan buntu, meski klub awalnya membangun proyek jangka panjang dengan Vinicius sebagai pusatnya.

Penurunan performa Vinicius menjadi sorotan utama dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengalami periode panjang tanpa gol dan tampil tidak konsisten, yang berdampak pada meningkatnya tekanan dari publik Santiago Bernabeu. Reaksi suporter yang mulai menunjukkan ketidakpuasan turut memengaruhi situasi psikologis pemain, sekaligus menambah kompleksitas dalam pembahasan kontrak baru.

Manajemen klub, melalui Florentino Perez, masih memberikan dukungan terhadap Vinicius, tetapi bersikap tegas dalam urusan finansial. Real Madrid menolak menaikkan nilai tawaran kontrak secara signifikan, meski pihak pemain menginginkan peningkatan gaji dan bonus besar. Klub berharap Vinicius mampu membalikkan keadaan lewat performa di lapangan dan kembali mendapatkan kepercayaan penuh dari para penggemar.

Di sisi lain, Real Madrid juga mulai menyiapkan skenario alternatif jika situasi tidak berkembang sesuai harapan. Nama Vitinha dari Paris Saint-Germain masuk dalam radar sebagai opsi penguatan besar. Gelandang kreatif tersebut dinilai mampu menjawab kebutuhan utama Madrid dalam mengendalikan permainan, meski potensi transfernya diperkirakan membutuhkan dana sangat besar. Untuk saat ini, Madrid masih memprioritaskan kelanjutan kerja sama dengan Vinicius, sambil menjaga rencana cadangan tetap terbuka.